Sebuah kejadian telah terjadi
Dimana itu telah membuat semua yang melihatnya terfokus pada hal itu sendiri
Semua yang melihatnya iba
Semua yang melihatnya berpendapat bahwa dunia itu semu
Dunia itu bukan hitam, bukan putih, juga bukan abu-abu
Aku memilih kejadian itu disebut bencana alam
Gempa bumi, tsunami, gunung meletus, tanah longsor, banjir, dan semua hal yang berkaitan dengan itu
Tampaknya bumi telah berpihak pada Tuhan
Dan Tuhan pun sekarang berpihak pada keadilan
Dan saat ini, keadilan pun tak berpihak pada manusia...
Kau tahu kenapa?
Adakah alasan yang bisa menguatkan bahwa manusia saat ini semakin lama semakin tidak memperdulikan keadaan bumi sekarang?
Adakah manusia-manusia yang bisa menjamin bahwa bumi sekarang baik-baik saja?
Aku hanya menduga bahwa: bahkan Tuhan pun takkan bisa menjamin bahwa bumi akan abadi jika terus begini
Jika sudah begitu, siapa yang sesungguhnya patut dipersalahkan?
Aku? Tuhan? Bumi? Manusia tak bersalah? atau orang yang sudah melakukan ini semua hancur?
Disamping itu...
Tidakkah kau menyadari bahwa... ada segelintir orang yang bersenang-senang disana menikmati mewahnya harta di luar sana, yang berkedok studi banding ke luar negeri
Aku merasa itu bukanlah studi banding, melainkan liburan panjang bagi para tikus bangsat berdasi, san seorang pemimpin yang hanya mementingkan citra dirinya ketimbang urusan rakyat
Apa mereka tidak sadar jika ada yang lebih penting daripada liburan ke luar negeri yang konon menghabiskan biaya milyaran rupiah hanya untuk liburan beberapa orang dan hanya diikuti oleh segelintir orang yang menjadi "wakil rakyat"
Inikah yang namanya "wakil rakyat"?
Inikah yang namanya "Keadilan"?
dan Inikah yang namanya "Kemanusiaan"?
sepertinya, negeri ini perlu yang namanya INTROSPEKSI DIRI
Sudahkah pemimpinnya berbenah diri?
Sudahkah rakyatnya berbenah ini?
dan... Sudahkah Bumi ini berbaik hati kembali untuk menerima kita kembali menghuni tempat ini...
Ini mungkin adalah satu kesempatan terakhir
agar Tuhan bisa menilai kembali layakkah manusia menghuni bumi untuk terakhir baginya...!
(by: Hikmah DieZ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar